Banyak orang yang merasa dirinya miskin, dan tidak pernah tahu bahwa dirinya adalah miliader. Anda mungkin tidak memiliki uang yang banyak, tapi ada harta yang Anda miliki yang nilainya miliaran rupiah. Harta itu bernama ‘ide'.
Ide yang bisa Anda wujudkan bisa menghasilkan aliran rupiah ke kantung Anda dalam jumlah yang tidak bisa Anda prediksi. Untuk itu, perlakukan ide dengan benar.
Waktu yang tepat bagi Anda untuk memulai sebuah usaha adalah ketika Anda memiliki waktu yang cukup, energi, dan ide yang sangat bagus. Jadi faktor penentu keberhasilan Anda bukan hanya modal Anda, tetapi ide.
Untuk merealisasikan ide Anda, dibutuhkan sebuah lompatan iman dan juga rencana yang matang. Beberapa pertanyaan berikut akan memastikan bahwa ide Anda benar-benar bisa diterapkan. Coba tanyakan pada diri Anda:
1.Apakah ide ini akan dapat dijalankan?
2.Siapa saja orang yang butuh layanan yang Anda tawarkan?
3.Apakah targer pasar Anda cukup besar?
4.Apakah Anda sudah benar-benar mendalami tentang produk yang Anda jual?
5.Apakah ini usaha rumahan atau butuh sebuah toko atau show room?
6.Apakah Anda memiliki cadangan dana untuk operasional?
7.Apakah Anda memili dana cadangan untuk diri Anda jika usaha ini tidak berhasil?
8.Apakah Anda mau kerja sendiri atau mencari seorang rekan usaha?
9.Apakah Anda mau memulai usaha sekarang atau masih mencari waktu yang tepat?
10. Apakah Anda didukung oleh keluarga dan teman-teman Anda?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mengkalkulasi kekuatan Anda dalam memulai sebuah usaha, dan memberi gambaran apakah ide Anda akan berhasil atau tidak.
Jujurlah pada diri sendiri
Kunci memulai sebuah bisnis yang berhasil adalah jujur dengan diri Anda sendiri. Kebanyakan klien saya datang dengan sebuah ide yang sudah dipertimbangkannya selama beberapa tahun dan akhirnya mereka siap untuk mewujudkannya.
Salah satunya adalah seorang wanita yang memiliki anak-anak yang masih sekolah. Dia memiliki mimpi untuk menulis buku cerita bergambar bagi anak-anak. Dia mengatakan hanya meminta bantuan saya untuk membantunya mendirikan perusahaan.
Saya sendiri sudah menulis dua buah buku, dan hal itu memberi gambaran yang jelas dalam membantu wanita ini. Saya memberinya gambaran biaya untuk upah juru gambar, biaya pencetakan, dan biaya marketing dan distribusi. Dia sungguh terperanjat dengan semua yang saya jelaskan. Dia berasumsi bahwa para penerbis akan membeli bukunya dan langsung membayarnya begitu dia menjual bukunya. Ternyata tidak semudah yang dibayangkannya.
Hal ini menjelaskan satu hal, dalam bisnis tidak ada asumsi. Pastikan Anda sudah memperkirakannya dengan matang. Mempelajari berbagai hal yang diperlukan hingga detil, sampai ide Anda mengalirkan miliaran rupiah bagi Anda.
Sumber : Entrepreneur/VM